Senin, 22 Desember 2014

Do'a Memohon Perlindungan Dari Marabahaya

Di antara dzikir (dari sekian banyak dzikir yang shohih) pagi dan sore yang diajarkan oleh Rosul adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Dawud dan At-Tirmidzi dari sahabat Utsman bin Affan rodhiyallaahu ‘anhu, Rosulullaah shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ

“Tidaklah seorang hamba yang membaca pada tiap pagi dan sore hari dengan do’a:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

[Bismillaahiladzi laa yadhurru ma'asmihi syai-un fil ardhi walaa fis samaa-i wahuwas samii'ul 'aliim]

(Dengan menyebut nama Allah yang dengan namaNya tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang bisa mencelakakan, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui), dibaca sebanyak tiga kali, tidak ada sesuatu pun yang dapat membahayakannya.”



Do’a ini sebaiknya dibaca pada pagi dan sore hari oleh setiap Muslim agar mendapat perlindungan atas izin Allah dari bala, musibah, dan bahaya yang bisa saja datang tanpa diduga.

Tentang hadits ini, Al-Imam Al-Qurthubi mengatakan, “Bahwa ini adalah khobar shohih dan perkataan yang jujur, kami tahu dalilnya dan sudah terbukti. Karena sejak saya mendengar khobar ini saya langsung mengamalkannya dan tidak sedikitpun bahaya yang menimpa saya kecuali ketika saya meninggalkan amalan tersebut, saya pernah disengat kalajengking ketika berada di madinah, saya berpikir dan merenungkannya dan saya menyadari bahwa saya lupa mengamalkan dzikir yang biasa say abaca tersebut.” {Lihat Al-Futuhat Ar-Robbaniyyah, karya Ibnu ‘Alan,3/100.}

Dalam sunan At-Tirmidzi terdapat riwayat dari Abban bin Utsman rohimahullaah dan dia meriwayatkan hadits dari Utsman bin Affan di atas (dan dia Abban bin Utsman terkena penyakit lumpuh sebagian anggota badannya), tiba-tiba ada seorang yang melihatnya (seakan tidak percaya dengan hadits yang disampaikan oleh Abban karena Abban sendiri tidak selamat dari penyakit lumpuh yang menimpanya) kemudian Abban berkata, “Apa yang kamu lihat? Ingat, hadits tersebut (shohih benar adanya) seperti yang aku sampaikan kepadamu, hanya saja aku tidak membacanya suatu hari hingga Allah memberlakukan taqdirNya kepadaku,” (Allah mentaqdirkan aku tidak membacanya pada hari itu, sehingga aku terkena penyakit ini).

Dzikir ini sunnahnya di baca tiga kali tiap pagi dan sore sebagaimana yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam.

Sabda Nabi بِسْمِ اللَّهِ dalam hadits ini artinya dengan nama Allah aku berlindung. Setiap orang yang melakukan sesuatu memperkirakan pekerjaan yang sesuai dengan keadaannya ketika ia mengucapkan basmalah, misalnya orang yang makan memperkirakan maknanya “dengan menyebut nama Allah aku makan” dan orang yang menyembelih memperkirakan maknanya “dengan menyebut nama Allah saya menyembelih”. Orang menulis memperkirakan maknanya “dengan nama Allah saya menulis”.

Sedangkan sabdanya الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ (Dengan menyebut nama Allah yang dengan namaNya tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang bisa mencelakakan) maksudnya adalah barangsiapa yang meminta perlindungan dengan nama Allah maka tidak akan ditimpa musibah, baik dari bumi maupun langit.

Adapun redaksi hadits وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ maksudnya Allah adalah Dzat yang Maha Mendengar terhadap perkataan hamba-hambaNya dan Maha Mengetahui akan tingkah laku mereka. Tidak ada sesuatu pun yang samar bagi Allah, baik di bumi maupun di langit.

{Dikutip dari bagian ketiga kitab “Fiqh Al-Ad’iyah wa Al-Adzkar”, Asy-Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘AbdilMuhsin Al-Abbad Al-Badr. Buku edisi terjemah: Berjuta manfaat dalam sebaris do’a, penerbit Perisai Quran.}

Sumber: Facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar